Tuesday, January 2, 2018

Glamping Lakeside Rancabali Ciwidey


Selamat Tahun Baru Semuanya. Semoga Tahun ini kita menjadi pribadi yang lebih baik. Aamiin. Bdw, walaupun tahun berganti dengan yang baru, urusan ngajak anak main kayanya mah akan jalan terus. Liburan emang mau berakhir tapi urusan ngajak anak-anak jalan-jalan sih kayanya ga akan pernah berakhir selama itu hal yang membuat mereka seneng dan menambah pengalaman baru buat mereka. Dan mumpung masih ada satu hari lagi nih kesempatan buat ngajak anak anak jalan jalan sebelum liburan berakhir dan  kami (saya dan suami) kembali bekerja, dan kaka kembali menjalani rutinitasnya di sekolah sementara ade dirumah lagi deh sendiri (umh-sad), so why not??

Hari pertama tahun baru, tahun ini, wisata pertama kami dimulai dengan  wisata ke Glamping Lakeside Rancabali, yang letaknya ada di pangalengan ciwidey. Kenapa memilih desitinasi ini? Padahal masih banyak yang dekat-dekat. Sebenernya udah lama banget si bapa pengen main ke Ciwidey, katanya pengen ngadem ke tempat yang dingin-dingin. Kita sih pasukannya ngikut aja apa kata Kapten. hehehe.

Karna perjalanan agak jauh kami berangkat dari rumah jam 9 (hehehe udah siang juga sih sebenernya tapi ya lumayanlah dengan kerempongan kami dirumah dan nunggu si kecil bangun sih ini termasuk pagi.) Perjalanan Bandung ke Soreang sih Alhamdulillah ngga mengalami hambatan, lancar jaya, secara sekarang ada tol Saroja. Ya jadinya bisa dibilang kami perdana deh nyobain tol ini padahal udah lama dibuka. Maklum jarang jalan-jalan ke daerah ini.

Perjalanan dari soreang ke ciwidey mulai padat lancar. Macet sedikit di arah terminal, tapi setelah masuk ke perkebuan teh sih sudah mulai lancar kembali.  Sepanjang perjalanan kami disuguhi dengan pemandangan yang super hijau, udara yang dingin. Kamipun dengan senang hati membuka jendela mobil untuk sekedar menikmati udara dingin ciwidey.



Setelah menempuh perjalanan kurang lebih hampir 2 jam (lama juga ya?) akhirnya kami tiba di  Ciwidey. Tapi tiba-tiba bapak teringat kalau dia cuma bawa uang 250 rb rupiah, karna takut ga cukup jadinya kamipun cari ATM dulu, tapi ternyata sayang banget, giliran nemu ATM satu-satunya (sejauh mata kami memandang) eh taunya  ngga bisa dipakai (sad). Yang mana artinya kita ga bisa ambil uang dan uang yang bisa dipake ya itu doank. 250Rb harus dicukup-cukupin. Hehehee. Ya sudahlah disana nanti kita hemat-hemat saja. Dan dipikir-pikir lagi ko saya oon juga emak-emak ga pegang duit didompet. Maklum saya bukan tipe yang suka nyimpen duit di dompet banyak-banyak dan suka mager ambil uang di atm (alibi hahahahhaa)

Masuk pintu gerbang pertama kita sudah ditagih tarif tiket masuk. Untuk masuk ke kawasan Glamping pengunjung dikenakan biaya retribusi sebesar Rp.20.000. Sedangkan untuk masuk ke tempat lainnya disekitar Glamping Lake Side lain akan dikenakan biaya lagi diantaranya:

1. Tiket umum/gerbang masuk Rp 20.000
2. Teras bintang Rp 20.000
3. Taman kelinci Rp 15.000
4. Taman angsa Rp 15.000
5. Jembatan pinisi Rp 15.000
6. Jembatan danau Rp 15.000
7. Strawberry farm Rp 15.000
8. Tea plantation Rp 15.000
9. Patenggang lakeside Rp 20.000
10. Batu cinta Rp 10.000
11. Kawah rengganis Rp 20.000
12. Mandi lumpur Rp 10.000
13. Perahu Rp 25.000
14. Kano Rp 20.000

Saat saya kesana sedang ada paket promo semacam tiket terusan;

Untuk masuk ke 10 lokasi (1 -10) harga normal Rp 130.000, promo Rp 50.000
Untuk masuk ke 10 lokasi (1 -12) 1 sd 12 harga normal Rp 185.000, promo Rp 75.000
Semua Lokasi harga normal Rp 235.000, promo Rp 100.000

Saya sendiri cuma ambil tiket yang Paket yang Rp. 130.000 ditambah retribusi Rp.20.000 jadi total yang kami bayarkan Rp. 150.000,- (walaupun pada akhirnya ga semua tempat kita kunjungi, akhirnya cuma dilewati saja) Walaupun sebenernya areanya sih gitu-gitu aja tapi ko ditarifin ya? Ternyata ya untuk menyaring pengunjung sih biar ga terlalu penuh.

Area pertama yang kami datangi tentunya adalah icon dari Glamping Lakeside itu sendiri yaitu Kapal Pinisi. Oya Glamping Lakeside merupakan sebuah resort yang dibuka untuk umum untuk berwisata menikmati keindahan Situ Patenggang. Sedangkan Pinisi Resto adalah sebuah restoran berlantai 3 yang berbentuk seperti kapal pinisi besar yang berada ditepi situ patenggang. Makanya kalau kita berkunjung dan makan di pinisi resto kita seolah-olah sedang berada di tengah laut. Dari pinisi resto kita juga bisa melihat pemandangan kebun teh yang bikin mata jadi seger karna sejauh mata memandang kita akan menikmati hijau dan sejuknya kebun teh. Lokasi Glamping Lakeside dan Pinisi Resto berada di pinggir Situ Patenggang sehinggu suasanya begitu Alami.


Untuk masuk ke Kapal Pinisi kita akan melewati jembatan gantung yang fenomenal hahahaha Ya fenomenal soalnya kaya yang wajib di foto gitu dijembatan ini. Jembatan hanya bisa dilewati oleh 10 orang jadi harus bergantian (ngeri juga kan ya kalo putus, hahaha). Niatnya kami ke Pinisi Resto selain untuk foto tentunya mau makan donk, Laperr udah waktunya makan siang hehehe. Tapi sayang hari itu (mungkin karna masih tanggal libur) Kapal padat dipenuhi dengan pengunjung sampai dengan berdesak-desakan. Kami yang tadinya niat makan disana akhirnya mengurungkan niat, anak-anakpun ditanya mendadak ngga laper minta makan diluar saja (ditenda-tenda). Yasudahlah akhirnya kita memutuskan buat ga makan padahal kan kalo makan diresto kita bisa debit karna uang dikantong cuma sisa Rp. 100rb sisa beli tiket tadi..


Nah sebelum turun dari Kapal Pinisi, ada satu tempat yang ga dipenuhi pengunjung tempat khusus foto-foto dan melihat pemandangan dari atas kapal. Tempat ini hanya bisa dimasukin kalo kita punya tiket terusan. Jadi alhamdulillah ngga begitu penuh jadi kita bisa menikmati pemandangan dan udara dingin Ciwidey sekaligus foto-foto donk.



Setelah dari puncak kapal kita bergegas ke bawah untuk menikmati pemandangan di luar. Kita segera berlanjut ke tempat Batu Cinta yang berlegenda itu. Masuknya pun harus pakai tiket terusan. Disana sih kita lebih ke duduk duduk di pinggir danau aja dan naik perahu muterin Situ Patenggang. Tadinya kita agak ragu-ragu nih mau naik perahu apa ngga, mengingat (lagi) duit kita yang minim hahaha (kasian amat nih liburan kaya gini) tapi si kecil ribut minta naik perahu dan yasudahlah kapan lagi mumpung disini. Kita cuma berdoa semoga uangnya cukup untuk naik perahu dan makan indomie di tenda. Setelah tanya-tanya ternyata biaya untuk naik perahu Rp.25.000/orang untuk satu keliling dan yang dihitung bayar yang gede-gede aja, jadi dika aman dapet Gratisss. hehehe 


Sedikit cerita mengenai Legenda Batu Cinta sendiri, dari ceritanya Batu Cinta adalah sebuah batu yang terletak di pulau yang ada di tengah Situ, yakni Pulau Sasuka atau orang sering menyebutnya sebagai Pulau Asmara. Batu cinta ini mengiringi legenda Situ Patenggang. Konon, situ yang airnya berasal dari Sungai Cirengganis ini merupakan kumpulan air mata dari pasangan Dewi Rengganis dan Ki Santang, yang cintanya tak bisa bersatu karena suatu keadaan. Namun, mereka akhirnya bisa kembali bertemu pada sebuah batu setelah sekian lama saling mencari. Batu inilah yang kelak dinamakan batu cinta. Mitos pun menyeruak, bagi pasangan yang berkunjung ke batu itu, cinta mereka akan abadi. Nama Patengan pun diduga diambil dari kisah pasangan dalam legenda tersebut, yakni dari kata pateangan-teangan yang dalam bahasa Sunda berarti saling mencari.


Setelah kita muter-muterin situ patenggang dengan perahu yang kita sewa, anak-anak mulai teriak kelaperan minta makan dan akhirnya kita makan indomie di warung-warung tenda. Kebetulan cuacanya yang sedang gerimis dan dinginnya ciwidey Indomie-able banget, pas banget buat makan indomie yang anget-anget. hahahah. Alhamdulillah setelah makan kita masih menyimpan sisa sedikit uang buat pulang sampai nanti ketemu ATM lagi nih hahahaha (ga usah disebutin ya sisanya, hitung aja sendiri hahaha).



Cuaca hari itu emang kurang mendukung banget, berkabut, jadi pemandangan agak sedikit terhalang kabut, dan hujanpun turun jadi kita ga bisa berlama-lama bermain di area terbuka. Bahkan saat kita main Jembatan Danau yang keren banget suasananya karena dipinggir-pinggirnya kita langsung bmenikmati Air Situ Patenggang diatas jembatan yang hanya dibuat dari drum-drum ya jadi sambil jalan agak sedikit oleng oleng gitu deh hahaha (hahhaa oleng-pada ngerti ga ya?maaf bingung bahasanya). Karna hujan jadi kita segera bergegas kembali ke untuk berteduh dan akhirnya memutuskan untuk pulang dan menuju tempat lainnya.




Jalan pulang sudah ditutupi kabut, dan hujan masih belum berhenti, akhirnya kita cuma melewati beberapa tempat seperti Taman Kelinci, Taman Stawberi dan taman Angsa yang hanya bisa dilihat dari kejauhan.


Tapi kita menyempatkan untuk berhenti di Teras Bintang karna hujan sudah mulai reda dan disana tidak penuh dengan pengunjung jadi kita putuskan untuk berhenti sebentar untuk sekedar tahu (udah jauh-jauh masa ga berhenti sih) dan sekedar untuk foto-foto donk walaupun ga jelas hahaha karna foto selfi.



Hari sudah sore dan merasa sudah tidak ada lagi yang perlu dilihat dan dikunjungi akhirnya Kapten mengajak pulang mengingat jalan pulang perkiraan Google map bakalan macet. Yap. Perkiraan Google Map tuh emang ajib, dia tau aja emang kalau jalanan macet. Baru keluar gerbang Glamping Lakeside kita langsung terjebak macet. Dan itu lumayan stuck lama sampe Bapa harus matiin mesin mobil. Tapi untungnya kita macet disekitaran Kebun Teh jadi sambil macet bisa sambil menikmati pemandangan sejuk kebun teh. Bahkaan yaa karna emang itu ga jalan jalan saya dan alya sempat foto-foto loh di kebun teh. hahaha Norak ya dilihat antrian mobil lain kita berhenti keluar dari mobil terus foto-foto. Yaaa memanfaatkan waktu kaaan. 


Akhirnya kami tiba di Bandung pukul 11.00 malam, yang berarti kami menempuh perjalanan 6,5 jam dari ciwidey. Kalau dipikir-pikir mungkin itu kami udah sampe cilacap kali ya hahahaa. Yang kasian Bapa mungkin lututnya udah lemes nahan kopling, saya dan anak-anak sih tidur manis heheheh. Makasih Bapa untuk liburannya. 

Liburan kali ini anak anak jadi tau kebun teh, jadi tau situ patenggang, pinisi resto dan legenda batu cinta. Dan tidak terasa melelahkan karena suasananya yang dingin ga bikin keringetan hehehe. Besok kita kemana lagi nih ya?





No comments:

Post a Comment