Thursday, June 21, 2012

My Hijab Story

Assalamualaikum,

i've tell you that i had send my hijab story to streethijab.com and they share it to they blog. But, lately i think why i don't post in my blog to, so hope my story could inspired some of you from all over the world who drop here and read this.

And this is my story..
(i wrote in Bahasa)
Enjoy Reading :)

Saya mulai menggunakan Hijab sejak 26 Maret 2007. Saya ngga tau ini bisa terbilang “lama” atau “baru”, yang jelas menurut saya ini termasuk terlambat. Ya walaupun sebenarnya tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang baik.

Saya mulai menggunakan hijab tepatnya 4 bulan setelah meninggalnya almarhum papa saya, orang yang paling ingin melihat saya menggunakan jilbab sejak saya masih duduk di bangku SD. Beliau orang yang selalu mendukung saya untuk menggunakan Hijab, tapi beribu alasan saya berikan dan menolak menggunakan jilbab pada saat itu. Alasan apa saya yang saya berikan? Tentunya alasan standar pada umumnya, sama dengan kebanyakan teman-teman yang masih berat untuk menggunakan Hijab.

Alasan saya yang paling pertama saya lontarkan: Ah belum ada bajunya pah, belum lengkap. Belum ada bajunya, belum lengkap, masih banyak yang pendek, pendek nanti aja kumpulin baju dulu. Bajunya ini bajunya itu dan bla bla bla. Padahal kalau dipikir-pikir sekarang, ya tentulah belum lengkap, ya tentulah ga akan lengkap-lengkap karna saya tidak memakai pakaian muslim. Yang saya butuhkan, yang saya beli pada saat itu tentu pakaian yang saya pakai yang saya butuhkan yang saya senangi. Nah kalau saya masih memakai pakaian yang pendek bagaimana saya bisa menyenangi, membutuhkan pakaian-pakaian muslim yang panjang? Tentu saja saat berbelanja ke toko akhirnya yang dibeli pakaian pendek lagi pakaian pendek lagi. Pada akhirnyal niat mengumpulkan pakaian muslim akan menjadi nomor kesekian. Ah nanti aja, kan belum pakai kerudungnya.

Alm Papa Menjawab: Iya nanti dibeliin..

Saya lontarkan lagi alasan berikutnya: Nanti ah masih malu hatinya juga belum “bener”, kelakuan belum bener malu pah kan kerudungin dulu hatinya baru badannya.. padahal kalo dipikir-pikir sekarang emang kelakuan saya seburuk itukah, untuk alasan untuk “tidak berkerudung” dulu sepertinya saya telah meng”underestimate” diri sendiri, menjudge diri sendiri sepertinya saya tidak pantas menggunakan Pakaian cantik yang menutupi aurat saya. Sedih sekali kalau membayangkan sekarang ini.

Papa Cuma tersenyum,

Saya melanjutkan melontarkan alasan lain:

Masih pengen rambut dipotong bermodel-model, loh memangnya kalau sudah berjilbab apa tidak bisa rambutnya bermodel-model. Tentunya masih bisa. Tapikan tidak ada yang lihat. Loh mau dilihat siapa? Itukan aurat. Trus kalau orang liat apa keuntungannya buat saya? Apa sudah yakin rambut saya yang bermodel-model itu bagus menurut orang?

Masih pengen pakai baju bermodel-model. Memang pada jaman saya pakaian berjilbab itu identuk sekali dengan “cupu” (bahasa anak sekarang). Sebenarnya masalah berpakaian wanita muslimah kan dituntut sederhana. Buat kebanyakan wanita memang fashion penting, penampilan harus tetap terjaga. Kembali lagi, itu bagaimana kita pinter-pinternya mematch baju-baju dirumah. Positifnya sebenarnya saya jadi sepert dituntut lebih “kreatif” dalam berpakaian. Apalagi jaman sekarang. Kalau saja Hijab fashion “hari ini” sudah ada dari sejak dulu sewaktu saya masih sd atau smp atau sma, tentunya tak ada lagi alasan a-i-u-e-o yg menahan. Jilbab fashion skarang sudah semakin trendy dan stylish. Ah padahal saya bukan orang yang terlalu fashion minded juga, tapi kenapa hal ini juga dijadikan alasan? (Kalau memikirkan sekarang… tapi yasudahlah kan sekarang sudah pakai.

Akhirnya waktu berjalan terus, saya lulus smp, sma, kuliah, bekerja dan almarhum papa saya meninggal saya masih belum menggunakan kerudung dan akhirnya pada suatu saat ada keinginan begitu kuat dari dalam diri saya untuk segera menggunakan jilbab.  Hari itu saya dan mama jalan-jalan ke Pasar Baru dan kami melewati toko yang menjual kerudung. Akhirnya pada saat itu saya berhenti dan beli kerudung di toko itu. Saya masih ingat saya membeli 2 buah kerudung bergo bewarna hitam dan putih dan 1 buah pashmina berwarna putih. Pada saat itu juga di toko itu saya langsung memakai kerudung pashmina saya, walaupun saya masih kaku memakainya, belum begitu rapih, tapi rasanya senang sekali pada waktu pertama kali menggunakan kerudung. Kebetulan pada waktu itu saya menggunakan baju tangan panjang jadi seperti kebetulan yang sudah di atur.

Jujur saja saya bukan orang yang paham agama banget, saya pun masih blm hapal ayat mana yang mewajibkan seorang muslimah menutup auratnya dan berjilbab. Yang pasti saya tahu menggunakan Jilbab dan menutupi auratnya itu wajib bagi setiap muslimah. Dan saya yakin sebenarnya pemikiran dasar ini sudah ada disetiap teman-teman muslimah.

Dan semakin hari semakin kesini saya melihat dan mengambil hikmah banyak sekali sisi positif yang saya dapat menggunakan jilbab dari pada saat pertama kali saya menggunakan jilbab sampai saat ini. Dan saya yakin hal ini pasti dirasakan juga oleh teman-teman muslimah yang menggunakan hijab dan saat-saat pertama menggunakan hijab. 

Pertama, paling dasar banget, semua yang menggunakan jilbab tentu saja 100% menjadi jauh lebih cantik.

Kedua, pada saat pertama kali menggunakan jilbab semua orang memberikan selamat. Yang menurut saya artinya mereka turut senang kita berjilbab. Dan dengan kata lain berjilbab itu menyenangkan hati ornag, hati orang2 yang kita sayangi, yang sayang sama kita, orang tua, saudara, teman, pacar, suami. Siapa yang tidak senang? Pasti semua senang. Dan yang paling utama adalah Menyenangkan Allah SWT.

Ketiga, Dilindungi dari pandangan-pandangan nakal, ucapan-ucapan jahil. Orang-orang menjadi lebih segan dan menghargai wanita berjilbab.

Dan semakin saya sadari semakin hari alasan-alasan dulu yang saya lontarkan itu menurut saya alasan yang dibuat-buat, alibi saya. Menurut saya karna memang belum ada niat, kalau sudah ada niat pastilah tidak perlu alasan-alasan seperti itu, dan saran saya buat teman-teman yang sudah mempunyai niat berkerudung segerakanlah niat baiknya.  Ini sekedar sharing pengalaman saya buat teman-teman yang belum berjilbab (dengan bukan maksud menggurui tentunya):

Untuk alasan Pakaian. Jangan tunggu sampai pakaian terkumpul penuh. Dijamin pakaian yang ditunggu ga akan kekumpul-kumpul. Semuanya mengikuti, begitu pakai jilbab tiba-tiba baju panjang dan jilbab dilemari asalnya cuma 2 jadi 12. Terbukti pengalaman saya. Saya pertama kali Cuma beli 2 kerudung bergo dan 1 kerudung pashmina saja baju panjang juga tidak beli. Tapi entah dari mana saja itu datang. Namanya rezeki dari mana saja, kalau niat baik, lalu kita ikhtiar insyaallah semuanya ada. Bukan soal berjilbab saja ini terbukti di hal yang lain kan?

Untuk alasan Kelakuan dan Hati. Katanya begini: Jilbabin dulu hati dan kelakuannya baru fisiknya. Menurut saya terbalik. Jilbabin dulu fisiknya, hati dan kelakuan secara otomatis mengikuti karena malu dengan jilbab yang digunakan. Kalau tidak berjilbab tidak akan malu-malu. Dan akan terus begitu dan akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu untuk menggunakan jilbab tidak akan pernah datang, ya atleast itu bakalan lama.

Untuk alasan Model baju jilbab yang kuno? Sekarang sudah jauh sekali berubah. Wanita berjilbab sekarang semakin gaya. Jadi berjilbab sekarang bukan saja semakin cantik tapi semakin gaya :)

Kembali lagi mengingat alm papa saya, beliau tidak pernah memaksa saya untuk berjilbab, tapi beliau juga tidak pernah menyerah untuk menyuruh saya menggunakan Hijab. Setiap ada kesempatan selalu mengajak saya untuk berjilbab. Tapi ya selalu dengan jawaban yang sama dan untuk menyenangkan hati beliau saya hanya menjawab: Iya pah nanti ya kalo udah siap, pasti pakai kok. Iya memang akhirnya saya pakai. Saya siap untuk pakai, tapi setelah beliau sudah tidak ada lagi, sudah tidak bisa melihat lagi. Menyesal? Tentu saja saya menyesal dan sedih. Keras hati, keras kepala, tidak membuka diri dan belajar bahwa sebenarnya banyak hal positif untuk seorang wanita ketika dia menggunakan Jilbab. Saya merasa terlambat. Tetapi tentunya kembali lagi tidak ada terlambat untuk memulai sesuatu yang baik. Dan jangan pula menunda-nunda sesuatu yang baik. Selalu ada hikmah disetiap kejadian apalagi hal yang postif .

Dan Alhamdulillah saya bersyukur sudah berjilbab dan istiqomah sampai saat ini. Semoga cerita saya dapat menginspirasi teman-teman lainnya yang belum menggunakan hijab, yang sudah mempunyai niat untuk berjilbab, semoga semakin dimantapkan hatinya, Aamiin..

Semoga kita semua mendapat berokah, lindungan dan ridho dari Allah SWT, Aamiin.

I LOVE BERHIJAB, I Love to covered my "aurat" coz Allah SWT Love it. And I'M 100% BEUATIFUL with MY HIJAB.

How About You?

With Love
AM



Thursday, June 14, 2012

Segitiga


Segitiga seperti Hati,
Hati biasanya menunjukkan Cinta
tapi hati-hati jangan sampai ada Cinta Segitiga


Cheers,
AM


Not allowed to copy & paste photo without permission.
Copyright of .AM Blog

Tuesday, February 7, 2012

GRATITUDE


This morning as usually i open my inbox and read some email was came in. One email are came from Resonansi Emailing List.. and this email remains me to always get gratitude to Allah SWT. 
Sometimes something happens in life does not comply with our wishes, but it's not a reason for us to always be grateful, because a lot of other things beyond that which we can, it is greater. Family, Friends, Friends, employment, all of which can not be valued in money.

And the contents of this email you may also like the contents. Enjoy Read ;)
Hidup Menyenangkan dengan Syukur
Oleh: Andrew Ho

"Joy is a heart full and a mind purified by gratitude. – Kebahagiaan dalam hati dan pikiran dimurnikan oleh rasa syukur." Marietta McCarty, penulis warga negara USA


Kesibukan dan tekanan hidup seringkali membuat kita lupa bersyukur, yaitu berterima kasih atas segala karunia Tuhan YME. Sesunguhnya ada banyak hal berupa kemudahan dan anugrah luar biasa dari sang Maha Pencipta yang kita terima setiap hari. Bila kita banyak bersyukur atas semua anugrah tersebut ini akan memberi berjuta manfaat dan menjadikan hidup ini sangat menyenangkan.


Manfaat syukur akan kembali kepada orang yang bersyukur, dan salah satunya adalah menjadikan hati ini lebih tentram. Sebab bersyukur sama dengan mengingat kebaikan-kebaikan yang diberikan oleh Tuhan. Orang yang paling bahagia adalah orang yang pandai bersyukur.


Dalam hal ini saya mengutip rilis dari sebuah media mengenai Michael Inzlicht, dari University of Toronto, yang telah melakukan beberapa penelitian bahwa mengingat Tuhan itu akan memberikan rasa tentram. "Memikirkan tentang hal yang religius akan membuat kita lebih tenang ketika kita dihadapkan dengan hal yang membuat stres seperti melakukan kesalahan," katanya.


Orang yang selalu bersyukur adalah orang yang merasa dalam curahan karunia dan kasih sayang-Nya. Karenanya, orang yang selalu bersyukur itu selalu dapat berpikir bahwa segala sesuatu pasti memiliki manfaat positif di kemudian hari. Kalaupun ditimpa cobaan atau memiliki kekurangan, rasa syukur itu akan membantu dirinya kembali memperoleh semangat untuk menghasilkan karya yang inspiratif, mengalahkan tantangan, sukses, berprestasi, dan mencapai segala impian.


Bersyukur atas apapun realita hidup yang kita terima ini dapat mengatasi perasaan putus asa. Ketidaksempurnaan, kehilangan atau kerugian apapun memang dapat mengecilkan hati, kecewa, dan putus asa. Namun dengan senantiasa mensyukuri karunia apapun yang kita terima, ini akan membantu kita lepas dari perasaan putus asa.


"The seeds of discouragement cannot take root in a grateful heart. – Benih-benih keputusasaan tak akan dapat berakar di hati yang penuh rasa syukur," kata oel Olsteen, penulis buku Living Your Best Life Now.


Dalam hidup ini kita menerima banyak sekali karunia, berupa sehat, sukses, pintar, anggota tubuh, dan lain sebagainya. Rasa syukur itu akan membantu kita untuk menghargai apapun yang kita miliki. Dengan syukur segala sesuatu menjadi penuh berkah dan manfaat.


Bersyukur atau berterima kasih kepada Tuhan atas segala karunia-Nya merupakan komponen kunci untuk meraih kebahagiaan dan keberhasilan. Kemampuan tiap orang untuk bersyukur dapat dikembangkan dari waktu ke waktu. Seperti kemampuan lainnya, kemampuan untuk selalu bersyukur berkembang jika dilatih dan dibiasakan terus menerus.


Sebuah cara yang dapat Anda gunakan untuk meningkatkan rasa syukur adalah menuliskan atau mengingat beberapa hal yang Anda syukuri setiap hari. Jurnal rasa syukur ini merupakan cara yang baik untuk memulai rasa syukur yang lebih besar dalam hidup Anda. Contoh hal kecil namun patut disyukuri adalah menikmati cuaca yang baik sehingga bisa jalan-jalan atau beraktifitas dengan lancar, tidak kesulitan mendapatkan makanan dan minuman, tidak kesulitan bernafas dan lain sebagainya. Jika terus dikumpulkan, suatu saat kita akan takjub karena demikian besar karunia Sang Pencipta yang telah kita terima dan nikmati.


Keyakinan dan bekerja sebaik mungkin merupakan bentuk rasa syukur atas karunia Tuhan YME. Selain itu, wujudkan rasa syukur dengan berdo'a dan beribadah. Rasa syukur juga dapat dilakukan dengan berbagi kepada orang lain, berupa ilmu, harta, kemampuan dan lain sebagainya.


Upayakan untuk menghiasi pikiran dan sikap dengan rasa syukur kapanpun dan dimanapun. Hal itu dapat mempengaruhi sikap mental menjadi lebih positif. Dengan begitu Anda perlahan-lahan mulai menarik hal-hal positif ke dalam kehidupan Anda.


Dibalik segala sesuatu yang kita keluhkan pasti ada satu hal yang dapat kita syukuri. Bersyukurlah karena pada akhirnya Anda akan dapat melihat lebih banyak hal positif di dalam diri Anda. Beberapa kalimat inspiratif yang saya kutip dari sebuah media online berikut ini mudah-mudahan dapat senantiasa mengingatkan kita semua untuk selalu bersyukur.


• Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata-kata kasar – Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara.

• Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu – Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.
• Sebelum engkau mengeluh tentang pacar, suami atau isterimu – Ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan meminta pasangan hidup.
• Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu – Ingatlah akan seseorang yang begitu cepat dipanggil Tuhan.
• Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu – Ingatlah akan seseorang yang begitu mengharapkan kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatnya.
• Sebelum engkau bertengkar karena rumahmu yang kotor, dan tidak ada yang membersihkan atau menyapu lantai – Ingatlah akan orang gelandangan yang tinggal di jalanan.
• Sebelum merengek karena harus menyopir terlalu jauh – Ingatlah akan sesorang yang harus berjalan kaki untuk menempuh jarak yang sama.
• Dan ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu – Ingatlah akan para penganguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaanmu.
• Sebelum engkau menuding atau menyalahkan orang lain – Ingatlah bahwa tidak ada seorang pun yang tidak berdosa dan kita harus menghadap pengadilan Tuhan.
• Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu – Pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini. Hidup adalah anugerah, jalanilah, nikmatilah, rayakan dan isilah dengan baik dan penuh rasa syukur.

* Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku bestseller.

See You Again ;)
Love,
.AM